Senin, 14 Januari 2013

Suzuki Satria 120R, Gara-Gara Bosan Oprek Skubek


Bosan, terkadang butuh pelarian. Tapi, kalau bisa pelariannya yang positif dong! Seperti ditunjukan Agus Puritno yang pemilik workshop A2 Motor ini. Karena sedikit jenuh dengan modifikasi pacuan skubek yang dilakukannya selama ini, dirinya pun coba membangun Suzuki Satria 120R menjadi pacuan bergenre supermoto.

“Ingin coba modifikasi selain skubek aja. Pengin tahu kemampuannya seperti apa,” kelakar Agus yang workshop-nya terletak di Jl. Serdang Baru No. 25, Kemayoran, Jakarta Pusat itu. Selain bodi, kaki-kaki jadi syarat utama buat mengubah underbone menjadi pacuan trail berban aspal. Maka itu, sok depan bebek yang pendek diganti pakai sok teleskopik milik Honda Tiger.

"Karena motor sendiri, budget-nya disesuaikan. Cukup paket hemat saja. Kebetulan sok depan Tiger cukup murah,” sebut Agus yang kelahiran Pemalang, Jawa Tengah itu. Begitunya, tinggi sok Tiger masih sedikit kurang panjang buat dijadikan sok trail. Maka, Agus menempuh metode panjangin sok pakai pipa besi. Pipa besi yang bagian tengahnya padat itu disambung ke as sok tiger.

Diameter pipa disesuaikan dengan as sok Tiger yang berdiameter 31 mm. Caranya, pipa tambahan dibubut ke tukang bubut buat dibikinkan derat. Nantinya, pipa itu akan menggantikan peran tutup as sok.

Tak hanya peredam kejut saja yang diambil dari Tiger, tapi sekalian segitiga atas-bawah juga. Bahkan, as komstir Tiger juga. Tapi, buat memasang as komstir ini, kudu dilakukan penyesuaian.
Itu karena diameter as komstir Tiger lebih kecil dari milik Satria. “Akhirnya ditambah bushing. Buat bagian bawah tebal bushing 5 mm dan buat bagian atas pakai 2 mm. Komstir dijamin enggak oblak,” tambah pria yang baru berusia 29 tahun itu.

Buat kaki belakang, Agus tetap pertahankan lengan ayun bawaan Satria. Hanya saja, monosok diganti pakai milik Suzuki Satria FU150. Menurutnya, langkah ini dilakukan buat kejar kestabilan kala berkendara.

Enggak ingin terkesan tanggung, Pria yang sudah 3 tahun lebih buka workshop modif ini pun mengadopsi pelek lebar buat pacuannya. Pelek depan dijejali merek Techno lebar 2,5 inci dan belakang 3 inci. Biar tambah resik, pelek disiram cat dua warna. Hitam-merah!

Beres kerjakan kaki-kaki, tinggal seting bodi. “Untuk bodi, paling tinggal bikin ulang frame belakang. Biar pas dengan bodi Kawasaki KLX 150S. Pemasangan bodi, tinggal bikin dudukan baut dari pelat besi 5 mm,” tutup Agus.

Puas? (motorplus-online.com)

DATA MODIFIKASI
Ban depan: Zeneos 110/70-17
Ban belakang: Zeneos 130/70-17
Knalpot: Techno
Airbrush: Sula Paint

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites